Supernova, ledakan bintang memang selalu jadi kajian yang menarik untuk dibicarakan. Kali ini, untuk pertama kalinya para astronom berhasil menemukan ledakan supernova yang karakternya mirip dengan ledakan sinar gamma. Yang menarik, walaupun terlihat mirip namun sama sekali tidak tampak sinar gamma dalam ledakan tersebut.
Penemuan tersebut berhasil dilakukan melalui pengamatan radio menggunakan teleskop radio Very Large Array (VLA) milik National Science Foundation (NSF). Pengamatan radio ini memang menarik. Bahkan, ia bisa menjadi salah satu alat yang paling mumpuni dalam mencari dan menemukan ledakan supernova dengan karakteristik ledakan sinar gamma tersebut.
Dalam pengamatan radio, supernova yang dikenal sebagai SN2009bb itu memperlihatkan adanya materi yang dilontarkan saat terjadinya ledakan, pada kecepatan mendekati kecepatan cahaya. Pada saat dilakukan pengamatan pertama kalinya di bulan Maret 2009, tipe ledakan tersebut diperkirakan menghasilkan jenis ledakan sinar gamma. Tapi, ternyata hal tersebut justru tidak tampak dalam pengamatan.
Yang menarik, dengan pengamatan pada gelombang radio manusia bisa mengamati radiasi energi yang sangat rendah yang sebenarnya justru sedang membawa pesan dan sinyal dari sebuah kejadian berenergi tinggi.
Tipe Supernova Yang Ditemukan
Pada saat reaksi fusi terjadi di inti bintang yang sangat masif dan ketika inti tak lagi memiliki energi yang cukup untuk menahan selubung yang berat, maka terjadilah keruntuhan katastrofe dari inti bintang menjadi bintang netron ataupun menjadi lubang hitam. Sementara lapisan selubung inti justru terlontar dalam ledakan besar di angkasa yang dikenal sebagai ledakan supernova.
Di antara berbagai tipe ledakan supernova, ada satu tipe supernova yang memproduksi ledakan sinar gamma. Tipe itu dikenal sebagai “core-collapse supernaova” (supernova yang mengalami keruntuhan di pusat). Namun demikian tak berarti semua supernova jenis ini menghasilkan ledakan sinar gamma. Hanya satu dari seratus yang menghasilkan sinar gamma.
Pada umumnya di supernova, ledakan yang terjadi melontarkan selubung bintang dalam pola berbentuk bola dengan kecepatan yang sangat tinggi dan 3% di antaranya justru mencapai kecepatan cahaya. Dan pada supernova yang menghasilkan ledakan sinar gamma, sebagian materi yang terlontar keluar itu mengalami percepatan sampai hampir mencapai kecepatan cahaya.
Ledakan dengan kecepatan super cepat ini memang sangat jarang terjadi. Kalau demikian apa yang menyebabkan ledakan seperti itu bisa terjadi?
Di pusat ledakan supernova terdapat “mesin” yang mirip qusar (quasi-stellar radio source), hanya saja pada skala yang lebih kecil. Materi yang runtuh ke dalam inti akan memasuki piringan yang sedang mengalami turbulensi atau sedang berputar di sekeliling bintang netron ataupun lubang hitam yang baru saja terbentuk. Piringan akresi trsebut kemudian menghasilkan jet (ledakan super cepat) dari materi yang terdorong keluar dari kutub piringan dengan kecepatan yang luar biasa tinggi. Inilah yang diperkirakan sebagai penyebab terjadinya percepatan materi pada kecepatan cahaya dalam ledakan supernova.
Untuk dapat mendeteksi “mesin pengendali” supernova tersebut dilakukan dengan mendeteksi sinar gamma yang terpancar saat ledakan.
Mengapa tak ada sinar Gamma?
Dalam supernova SN2009bb tidak tampak adanya sinar gamma. Apakah ini mungkin? Ada beberapa penjelasan yag coba disampaikan terkait ketiadaan sinar gamma tersebut.
Menurut Alicia Soderberg, dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics, “Pancaran sinar gamma biasanya terjadi saat terjadinya ledakan. Namun untuk kasus SN2009bb, bisa saja ledakan sinar gamma justru tak terlihat karena bergerak pada arah yang menjauhi Bumi.” Tapi tak bisa dipungkiri penemuan ledakan seperti ini dengan pengamatan radio akan memberi kesempatan yang lebih luas lagi bagi para peneliti untuk bisa menemeukan lebih banyak lagi supernova jenis yang sama di masa depan.
Kemungkinan lain mengapa sinar gamma tidak tampak menurut Soderberg adalah sinar gamma tersebut masih “tertahan” saat mereka mencoba melepaskan diri dari bintang. Kemungkinan ini justru menarik karena jika memang hal itu yang terjadi, maka para peneliti bisa mencari dan kemudian mengidentifikasi mesing pengedali supernova yang selama ini suka dideteksi karena kurangnya sinar gamma disitu. Akibatnya satelit sinar gamma tak pernah bisa mendeteksinya.
Mencari Jawaban Mesin Pengendali di Supernova
Tak hanya itu, menurut Soderberg para peneliti juga berharap bisa mengungkap misteri dibalik perbedaan tipe core-collapse supernovae dengan “cara biasa” dan yang mengalami ledakan dengan “mesin pengendali” di dalamnya. Tentunya ada ciri-ciri fisik yang langka yang bisa membedakan bintang yang akan menghasilkan ledakan dengan memiliki “mesin pegendali” dari bintang yang mengalami ledakan pada umumnya.
Salah satu alasan yang coba dikemukakan adalah bintang yang memiliki ledakan dengan mesin pengendali tersebut memiliki konsentrasu elemen berat yang rendah dibanding kandungan hidrogen. Akan tetapi tampaknya hal tersebut bukanlah jawaban untuk supernova jenis ini.
Yang pasti, penemuan supernova tersebut melalui pancaran sinar radio dan bukan melalui sinar gamma merupakan sebuah terobosan. Dan tentunya di masa depan kemungkinan penemuannya akan semakin meningkat
Senin, 01 Februari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar